masukkan script iklan disini
Vokalis Seventeen, Riefian Fajarsyah atau Ifan merupakan salah satu korban dalam musibah tsunami yang melanda Selat Sunda pada Sabtu 22 Desember 2018. Diketahui Ifan berhasil selamat dalam musibah yang menewaskan ratusan orang ini. Ifan ternyata diselamatkan orang. Ia bercerita kalau ada tiga penyelamat hidupnya yang dikirim oleh Tuhan. Hal ini Ifan Seventeen sampaikan melalui status di akun Instagramnya @ifanseventeen.
Penyelamat pertama adalah sebuah kotak hitam.
Kotak hitam yang ada di gambar di bawah ini menjadi penyambung nyawa Ifan ketika ia terkatung-katung di lautan. Dari bibir pantai dengan jarak 1 km dia bersama tiga orang lainnya terkatung-katung. Walau kondisi setengah mengapung namun kotak tersebut mampu menjadi harapan mereka.
Foto/Tribunnews.com
"Yang pertama, kotak hitam ditengah yang Allah kirimkan sebagai penyambung nyawaku saat aku terkatung2 ditengah laut selama 2 jam, dengan jarak hampir 1km dari bibir pantai bersama 3 orang lainnya."
"Walaupun sudah setengah mengapung, tapi masih mampu menjadi sandaran jari-jari kami saat kami benar2 kelelahan dan kehabisan nafas," katanya.
Penyelamat selanjutnya adalah dua orang bernama Epi Soemarna dan Yusran
Melalui sebuah pertemuan tidak diduga di IGD Rumah Sakit, kedua orang itu memberikan bantuan kepada Ifan di tengah kebingungannya menghadapi bencana tersebut. Ifan mengungkapkan jika mereka tidak saling mengenal sebelumnya. Meski begitu, kedua orang tersebut dengan ikhlas membantu Ifan selama dua hari penuh. Mulai dari mengantar, memberi makan, meminjamkan sarung dan pakaian, tas, obat, jaket, serta menyebarkan data kepada relawan tentang ciri-ciri istrinya.
Kedua orang tersebut juga memberikan dukungan moril kepada Ifan saat melakukan proses pencarian istri dan rekan satu band-nya. Menurut Ifan, kebaikan kedua orang tersebut tidak akan cukup terbalas.
"Mas Epi, bang Yusron, hanya Allah yang bisa membalas kebaikan mas Epi dan bang Yusron, ga akan cukup aku yang ngebales," tulisnya. Ifan juga mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan yang ia peroleh setelah selamat dari bencana tersebut. Sumber
Penyelamat pertama adalah sebuah kotak hitam.
Kotak hitam yang ada di gambar di bawah ini menjadi penyambung nyawa Ifan ketika ia terkatung-katung di lautan. Dari bibir pantai dengan jarak 1 km dia bersama tiga orang lainnya terkatung-katung. Walau kondisi setengah mengapung namun kotak tersebut mampu menjadi harapan mereka.
Foto/Tribunnews.com
"Yang pertama, kotak hitam ditengah yang Allah kirimkan sebagai penyambung nyawaku saat aku terkatung2 ditengah laut selama 2 jam, dengan jarak hampir 1km dari bibir pantai bersama 3 orang lainnya."
"Walaupun sudah setengah mengapung, tapi masih mampu menjadi sandaran jari-jari kami saat kami benar2 kelelahan dan kehabisan nafas," katanya.
Penyelamat selanjutnya adalah dua orang bernama Epi Soemarna dan Yusran
Melalui sebuah pertemuan tidak diduga di IGD Rumah Sakit, kedua orang itu memberikan bantuan kepada Ifan di tengah kebingungannya menghadapi bencana tersebut. Ifan mengungkapkan jika mereka tidak saling mengenal sebelumnya. Meski begitu, kedua orang tersebut dengan ikhlas membantu Ifan selama dua hari penuh. Mulai dari mengantar, memberi makan, meminjamkan sarung dan pakaian, tas, obat, jaket, serta menyebarkan data kepada relawan tentang ciri-ciri istrinya.
Kedua orang tersebut juga memberikan dukungan moril kepada Ifan saat melakukan proses pencarian istri dan rekan satu band-nya. Menurut Ifan, kebaikan kedua orang tersebut tidak akan cukup terbalas.
"Mas Epi, bang Yusron, hanya Allah yang bisa membalas kebaikan mas Epi dan bang Yusron, ga akan cukup aku yang ngebales," tulisnya. Ifan juga mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan yang ia peroleh setelah selamat dari bencana tersebut. Sumber