masukkan script iklan disini
Viral Ustad Lulusan S3 Vatikan, Roma, Apakah Benar? - Krisis logika yang melanda Republik Indonesia di jaman milenial ini sungguh mengharukan. Kalau dikategorikan dalam dunia kesehatan, krisis logika yang sedang melanda kita saat ini sudah berada pada stadium akhir. Apa saja asal yang mengutarakannya itu adalah seorang tpublik figur atau sekelas pemuka agama maka langsung dipercaya bulat-bulat tanpa kroscek kebenarannya. Akibat dari krisis logika yang parah ini memunculkan orang-orang yang bagi kita yang waras menjadi lucu-lucuan. Ada yang muncul ingin membangun negara baru, Mengaku-ngaku sebagai penguasa bumi, dan yang lebih lucu dengan pede mengatakan kalau PBB dan Nato terbentuk di Indonesia tepatnya di Bandung. Selain itu, orang-orang yang mabuk agama juga kadang membuat kita tertawa terbahak-bahak seperti yang terbaru ada Ustad Lulusan S3 Vatikan, meski kadang berubah menjadi S2 Vatikan.
Entah karena era milenial, era di mana sebagian besar manusia tergantung pada teknologi, orang-orang aneh yang muncul dipermukaan ini malah memiliki pengikut. Fanatik pula. Bahkan tidak jarang mereka berani pasang badan jika ada yang mengkritik panutan mereka yang jelas-jelas sedang ngibul itu.
Sudah menjadi rahasia umum jika saat ini banyak sekali orang dengan sadar dan kadang dengan sengaja sengaja memanfaatkan agama untuk kepentingan pribadinya sendiri maupun golongan. Semua lini dipakai oleh mereka. Mulai dari motif bisnis berbasis agama hingga motif menipu menggunakan agama untuk mencari pengikut dan pendukung. Satu kabar terbaru yang sedang VIRAL saat ini adalah Bangun Samudra yang adalah seorang mualaf tapi sudah diangkat oleh pendukungnya menjadi layaknya seorang ulama kondang lalu dipanggil Ustad Bangun Samudra hanya karena beliau mengaku Lulusan S3 Vatican. Akh Mana ada itu S3 Vatikan?
Konyolnya, seorang mualaf baru dan mendadak menjadi ustad dan ulama ini oleh pendukungnya malah dianggap lebih hebat dari orang-orang islam sendiri yang terlahir dari keluarga muslim dan sudah lama belajar tentang Islam. Bahkan seorang Muhammad Quraish Shihab kalah pintar dari mereka. Alasan mereka cepat dipercaya dan memiliki pengikut karena mereka dianggap dianggap berani membongkar kesalahan agama sebelumnya.
Mereka seakan-akan ingin menunjukan ke dunia kalau agama mereka adalah agama yang paling benar sedangkan agama lain salah karena sekelas profesor lulusan Vatican mau mengubah agama dan kepercayaannya. Sayangnya alih-alih mau menunjukan Kebenaran Islam, yang ada malah malah jadi bahan tertawaan netizen karena ternyata mualaf yang katanya lulusan S3 Vatikan ini sebenarnya hanya menipu saja karena sebenarnya tidak ada yang namanya S3 Vatikan. Perguruan tinggi apa di Vatikan?
Siapa Sebenarnya Ustad Bangun Samudra Ini?
Beliau memang benar sebelumnya seorang Kristiani. Dia seorang yang beragama Katholik sebelumnya. Bahkan dia pernah menempuh di Seminari Garum-Blitar (Setingkat SMA) namun hanya 1 tahun. Setelahnya tidak ada yang tahu dimana dia menempuh kuliah keagamaan hingga meraih gelar S3 di Vatikan. Sementara kampusnya sendiri menurut netizen memang tidak ada kampus atau universitas di Vatikan. Namun setelah sedikit berselancar saya menemukan satu universitas di Vatikan, Roma. Namanya adalah Universitas Kepausan Gregoriana (bahasa Italia: Pontifica Università Gregoriana). Apa benar beliau yang tidak lulus SMA meraih gelar yang kadang S2 kadang S3 dari Kampus di Vatikan ini?
Ayolah Pakai Logika!
Entah karena era milenial, era di mana sebagian besar manusia tergantung pada teknologi, orang-orang aneh yang muncul dipermukaan ini malah memiliki pengikut. Fanatik pula. Bahkan tidak jarang mereka berani pasang badan jika ada yang mengkritik panutan mereka yang jelas-jelas sedang ngibul itu.
Konyolnya, seorang mualaf baru dan mendadak menjadi ustad dan ulama ini oleh pendukungnya malah dianggap lebih hebat dari orang-orang islam sendiri yang terlahir dari keluarga muslim dan sudah lama belajar tentang Islam. Bahkan seorang Muhammad Quraish Shihab kalah pintar dari mereka. Alasan mereka cepat dipercaya dan memiliki pengikut karena mereka dianggap dianggap berani membongkar kesalahan agama sebelumnya.
Mereka seakan-akan ingin menunjukan ke dunia kalau agama mereka adalah agama yang paling benar sedangkan agama lain salah karena sekelas profesor lulusan Vatican mau mengubah agama dan kepercayaannya. Sayangnya alih-alih mau menunjukan Kebenaran Islam, yang ada malah malah jadi bahan tertawaan netizen karena ternyata mualaf yang katanya lulusan S3 Vatikan ini sebenarnya hanya menipu saja karena sebenarnya tidak ada yang namanya S3 Vatikan. Perguruan tinggi apa di Vatikan?
Siapa Sebenarnya Ustad Bangun Samudra Ini?
Beliau memang benar sebelumnya seorang Kristiani. Dia seorang yang beragama Katholik sebelumnya. Bahkan dia pernah menempuh di Seminari Garum-Blitar (Setingkat SMA) namun hanya 1 tahun. Setelahnya tidak ada yang tahu dimana dia menempuh kuliah keagamaan hingga meraih gelar S3 di Vatikan. Sementara kampusnya sendiri menurut netizen memang tidak ada kampus atau universitas di Vatikan. Namun setelah sedikit berselancar saya menemukan satu universitas di Vatikan, Roma. Namanya adalah Universitas Kepausan Gregoriana (bahasa Italia: Pontifica Università Gregoriana). Apa benar beliau yang tidak lulus SMA meraih gelar yang kadang S2 kadang S3 dari Kampus di Vatikan ini?
Ayolah Pakai Logika!
