Ini lanjutan dari artikel sebelumnya. Teman-teman bisa baca dulu artikel sebelumnya di sini: Film: Agama Dimanipulasi Jadi Lahan Bisnis
Spinoza sendiri pernah bilang Tuhan yang asli adalah Tuhan yang tidak terbatas sama seperti seperti tidak terbatasnya alam semesta ini. Tuhan sendiri tidak akan tunduk kepada doktrin suatu agama atau kehendak seseorang, karena dialah yang mengatur dan menjadi bagian alam semesta ini dimana manusia termasuk di dalamnya.
Jadi secara sederhananya, alam semesta ini sendiri adalah Tuhan dan manusia adalah bagian di dalamnya jadi jelas manusia tidak mungkin bisa mengatur-ngatur alam semesta yang serba luas ini, tapi sebaliknya alam semesta bisa mengatur takdir manusia.
Bahkan dalam Filsafat Spinoza yang lebih dalam sendiri, konsep moral, baik, buruk, benar, salah, hitam, putih, ala pemikiran manusia tidak akan masuk dalam konsep Tuhan, karena Tuhan tidak bergerak secara benar atau salah sesuai persepsi manusia. Tuhan harusnya bergerak independent dan terbebas dari semua konsep bikinan manusia.
Begini Pandangan Spinoza Tentang Tuhan
Hal ini berbeda dengan Konsep Tuhan Dalam Agama kebanyakan, yang cuman menggambarkan Tuhan adalah bagian terang, kebaikan, kebenaran, sedangkan antitesisnya adalah iblis atau setan yang mewakili kegelapan, kejahatan, dan hal buruk lainnya. Konsep Tuhan seperti ini adalah konsep Tuhan yang tidak maha menurut Spinoza karena cuman menjadi bagian dari pelengkap konsep iblis (alias Tuhan dan Iblis itu seperti 2 sisi dari sebuah coin, tanpa salah satunya maka yang lain tidak ada).
Harusnya karena Dia maha segalanya, Tuhan tidak akan masuk dalam konsep suatu agama apapun karena hal itu akan melanggar sifat omninya (maha segalanya) termasuk maha adil, maha mengetahui, maha berkehendak, maha independent, dan maha tidak mengurus urusan manusia di sebuah planet kecil bernama bumi ini.
Contoh simplenya : Jika Tuhan memusnahakan dinosaurus yang menguasai bumi tempo dulu dengan menjatuhi meteor sebesar Pulau Kalimantan itu bukan tentang Tuhan benar atau tuhan salah atau tuhan kejam, itu semata-mata cuma siklus dari sebuah hukum alam dimana setelah meteor memusnahkan dinosaurus, spesies mamalia yang merupakan leluhur manusia baru bisa berkembang biak yang pada akhirnya membuat manusialah yang menguasai bumi. Bukan lagi kadal raksasa.
Mungkin saja, sauatu saat nanti ada meteor selanjutnya yang memusnahkan manusia untuk membuat spesies lainnya menjadi penguasa bumi, atau sekalian saja bumi musnah dan tidak bisa dihuni lagi. Toh ada triliunan planet di luar sana seperti bumi.
Semua ini terlepas dari konsep benar dan salah agamais bikinan manusia yang cuman fokus dengan bumi dan manusia saja, bukan luasnya alam semesta ini. Pada akhirnya film PK atau pandangan Spinoza ini mau mengatakan kalau sebenarnya kehidupan kita di bumi ini sebenarnya tidak penting-penting amat di bawah luasnya alam semesta ini.
Disclaimer :Artikel ini adalah repost dari artikel yang sudah diposting oleh Agung Baster, seorang Freethinker di laman facebooknya dengan Judul : Antara Spinoza, Film PK dan Agama. Url lengkapnya: https://bit.ly/31rGweC